Change For The Future

Sejarah TENAR INDONESIA

TENAR INDONESIA, adalah akronim dari Terapi Narkoba Indonesia, sebuah Lembaga Nirlaba, yang ingin berkontribusi memberikan solusi upaya preventif dan rehabilitasi para korban penyalahgunaan NAPZA.

Metode Rehabilitasi TENAR INDONESIA

Seluruh program rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, dan paska rehabilitasi dari Tenar Indonesia Foundation mengacu pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, serta Kebijakan BNN.

Pendaftaran Peserta Rehabilitasi TENAR INDONESIA

Calon Peserta Rehabilitasi Daftar Mendaftar Melalui Website TENAR INDONESIA.

Narkoba Buatan Diskotek MG Mirip Air Minum Kemasan

TENAR INDONESIA, adalah akronim dari Terapi Narkoba Indonesia, sebuah Lembaga Nirlaba, yang ingin berkontribusi memberikan solusi upaya preventif dan rehabilitasi para korban penyalahgunaan NAPZA.

FOKAN Gelar Diskusi Panel Aksi dan Apresiasi Kepedulian Anti Narkoba

Deklarasi dukungan masyarakat yang diwakili oleh 46 organisasi kemasyarakatan yang konsisten dalam gerakan Anti Narkoba kepada Polda Metro Jaya dalam bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Jumat, 29 Desember 2017

Kunjungan Ke Pesantren Anton Medan


Tim Alfateta dan Yayasan Tenar Indonesia mengunjungi Bapak H. Anton Medan di masjid Tao Kok Liong di kompleks Pesantren At Taibin di Bogor (29/12/2017). Pesantren yang memiliki puluhan kamar dan kelas ini akan dipakai untuk pusat Rawat Inap, Rawat Jalan, dan Pasca Rehab Korban Penyalahgunaan Narkoba.

Alfateta terpanggil untuk membantu Yayasan Tenar menyumbangkan pengetahuan untuk membantu negara dan masyarakat. Kami tidak berhitung untung rugi di sini. Kami percaya mengabdi pada negara dengan meyakini hukum ketersambungan, hukum ketertarikan, hukum alam semesta.

Ini baru bertemu Ustadz Anton Medan. Baru beberapa bulan kami membantu, kami tersambung ke orang-orang penting dan pejabat penting di negeri ini. Semua impian (Indonesian Dream) Alfateta terhubung ke mereka, yang tidak mungkin bisa kita lakukan jika kita berjalan sendiri dan hitung-hitungan dalam mengabdi.

Sekarang kami perlu tenaga trainer, untuk seluruh Indonesia. Membantu negeri yang sedang diserang Narkoba. 50 orang setiap hari tewas karena Narkoba. Semoga ada teman-teman yang terpanggil, berjiwa pengabdi. Alfateta memanggil Anda. Pintu lembaga kami terbuka.

Ini persoalan mau atau tidak. Bukan bisa atau tidak. Tidak perlu banyak bicara. Ini kewajiban dan tanggung jawab kita pada negara.

Salam Power Ranger,
Bambang Prakuso
Share:

Rabu, 27 Desember 2017

Ganasnya Narkoba! Darming yang Sakau Bakar Rumahnya Sendiri


Makassar - Gara-gara narkoba, Darming (31) nekat bakar rumah orang tuanya di jalan Kemuning Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, Sulsel. Ia membakar rumah orang tuanya dalam kondisi sakau tingkat tinggi.

Rumah orangtuanya, Sumarni (56) nyaris habis dilalap si jago merah pada Selasa (26/12) sore. Sebelum membakar rumahnya, Darming sempat melempari rumah dengan botol dan berlari masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, Darming keluar rumah beriringan dengan kepulan asap yang berasal dari dalam rumah. 

"Kayaknya dia sakau sabu-sabu sama minuman," kata Sumarni kepada detikcom, Rabu (27/12/2017).

Karena kelakuan anak angkatnya itu, Sumarmi terpaksa meninggalkan rumahnya beberapa waktu lalu dan memilih tinggal bersama saudaranya yang tak jauh dari rumahnya. 

Sumarni membeberkan, kelakuan anak angkatnya yang melempari rumah bukan hal baru sudah sering kali sampai kemarin dia ingin bakar rumahnya. Akibat kejadian itu kamar rumah terbakar dan cepat diantisipasi oleh warga dan pemadam kebakaran

"Bukan hanya rumahnya yang dia lempar tapi tetangga juga sering dilempari rumahnya, katanya dia marah sama kita karena sering dilapor," kata tetangga, Hasbi.

Peristiwa kebakaran itu tidak memakan korban jiwa. Tiga armada Pemadam Kebakaran yang tiba di lokasi, berhasil mengendalikan api. 
(asp/asp)

Source:
https://news.detik.com/berita/d-3786296/ganasnya-narkoba-darming-yang-sakau-bakar-rumahnya-sendiri?utm_medium=oa&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_source=facebook&utm_content=detikcom
Share:

Kamis, 21 Desember 2017

FOKAN Gelar Diskusi Panel Aksi dan Apresiasi Kepedulian Anti Narkoba


Penyalahgunaan Narkotika menyebabkan 15.000 orang di Indonesia mati sia-sia setiap tahunnya. Penyalahgunaan Narkotika juga secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya, seperti pembunuhan. pemerkosaan, perampokan bahkan terorisme. Terbukti perdagangan dan peredaran gelap narkoba menjadi salah satu sumber pendapatan untuk mendukung aksi aksi terkait terorisme.

Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang memegang peranan penting dalam menentukan nasib bangsa dan negara di masa mendatang. Oleh karena itu, negara berkewajiban untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih bagi tumbuh kembang mereka. Menjaga mereka dan‘ ancaman bahaya Narkoba adalah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak dapat dilakukan secara sektoral.

Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (FOKAN) yang merupakan wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak di bidang Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta merupakan amanah Undang Undang no.35 tahun 2009 tentang Narkotika berinisiatif untuk berperan aktif secara nyata menciptakan masyarakat yang sehat dan bersih tanpa Narkoba.

Dalam rangka turut menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Polda Metro Jaya ke-68, komunitas masyarakat yang tergabung dalam wadah FOKAN mengadakan kegiatan Aksi dan Apresiasi Kepedulian Anti Narkoba (ADA KITA) tahun 2017. Acara yang  diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2017 di Aula BPMJ Polda Metro Jaya ini berlangsung dengan sentuhan kreatif dan mengusung pesan Anti Narkoba yang kuat. Acara berlangsung pukul 18.45-22.30 WIB dimulai dengan diskusi panel, dengan mengangkat tema Tantangan Ibukota dalam mengatasi kejahatan Narkoba. FOKAN menghadirkan beberapa Narasumber diantaranya: Komjen P01. (P) Dr. H. Anang Iskandar, SH, Kepala Kesbangpol prov. Dki Jakarta, Direktur Reserse Narkoba PMJ dan Sekjen Presnas Fokan H. Anhar Nasution. SE. MM.

Sesi kedua acara ADA KITA dilanjutkan dengan atraksi seni budaya daerah, dimana tampil Tarian Saman dan Atraksi silat Betawi. Selanjutnya acara Deklarasi dukungan dari masyarakat yang diwakili oleh 46 (empat puluh enam) organisasi kemasyarakatan yang konsisten di bidang Anti Narkoba kepada Polda Metro Jaya dalam bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Sesi terakhir dalam kegiatan tersebut yaitu dengan pemberian anugerah Kepedulian Anti Narkoba (KITA Award) yang merupakan suatu bentuk apresiasi dan penghargaan dari masyarakat kepada pihak yang telah berdedikasi tinggi dalam upaya mewujudkan
masyarakat sadar bahaya Narkoba serta berperan aktif menyelamatkan anak bangsa dari kejahatan Narkoba.

Momentum dan semangat kebersamaan masyarakat dalam ikut berbahagia menyemarakkan HUTPolda Metro Jaya ke 68, akan terus diikuti oleh FOKAN dalam mengimplementasikan masyarakat yang bersih, sehat dan berprestasi tanpa Narkoba. (rul)

Pemerintah, Kepolisian, BNN dan masyarakat luas harus bersama sama, bahu membahu mewujudnyatakan daya tangkal, daya tolak dan daya cegah terhadap penyalahgunaan Narkotika di kalangan anak-anak, generasi muda bangsa.

Source Naskah Berita:
http://www.sinarpaginews.com/sport/7627/fokan-gelar-diskusi-panel-aksi-dan-apresiasi-kepedulian-anti-narkoba.html


Share:

Rabu, 20 Desember 2017

Narkoba Buatan Diskotek MG Mirip Air Minum Kemasan


Badan Narkotika Nasional menggerebek sebuah diskotek di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Diskotek bernama MG Club Internasional ini, diduga menjadi laboratorium narkoba jenis ekstasi dan sabu.

"Diduga di sana, dijadikan laboratorium pembuatan narkotika jenis pil ekstasi dan shabu yang terdapat di lantai dua dan lantai empat," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 17 Desember 2017.

Sementara itu, Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta, Brigjen Johny P. Latupeirissa mengatakan, sabu yang diproduksi di diskotek itu menggunakan modus yang unik. Sabu dalam bentuk cair dikemas layaknya air botol mineral.
"Ini modus kami dengar sudah lama, tetapi (baru) kami tangkap hari ini. Bentuknya pakai botol air mineral, copot logonya," kata Johny di lokasi kejadian.

Untuk satu botol sabu cair tersebut, ia mengatakan, dijual dengan harga Rp400 ribu dan bisa dikonsumsi oleh empat orang.

"Harganya Rp400 ribu, bisa dipakai empat orang. Hasil tes kami, mengandung sabu dan ekstasi," katanya.

Dari penggerebekan ini, pihaknya mengamankan 80 botol sabu cair yang belum dipakai. Selain itu, pihaknya menemukan banyak botol yang sudah dikonsumsi di lantai dua.

Untuk mendapatkan sabu tersebut, katanya, bukan hal yang mudah. Sebab, setiap pengunjung harus menjadi anggota terlebih dahulu.

"Menggunakan anggota. Orang masuk sini bebas, tetapi untuk yang pesan harus jadi anggota, ada card member," ujarnya.

BNN masih menyelidiki bagaimana seseorang bisa menjadi anggota dan mendapatkan sabu cair dalam kemasan air mineral ini.

Source:
http://www.viva.co.id/berita/metro/988414-narkoba-buatan-diskotek-mg-mirip-air-minum-kemasan 



Share:

Rabu, 13 Desember 2017

Tenar Indonesia Foundation

Tenar Indonesia Foundation (TIF) adalah sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pencegahan, penanganan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif).

Setiap hari lebih dari 50 orang tewas akibat penyalahgunaan NAPZA. Korban hampir semua kalangan, mulai dari remaja, orang dewasa, pelajar, mahasiswa, artis, serta tidak sedikit para pejabat dan orang yang seharusnya menjadi teladan.

Tenar Indonesia Foundation (TIF) hadir untuk berkontribusi bagi pencegahan, penanganan dan rehabilitasi para korban penyalahgunaan NPZA.

Program rehabilitasi yang kami lakukan adalah: Rawat Inap, Rawat Jalan dan Paska Rehab. Rehabilitasi bersifat holistik (menyeluruh) meliputi pengembangan rohani, akal dan keterampilan hidup (life skill).
Share:

Bahaya Narkoba Bagi Orang Yang Mengkonsumsi

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Narkoba memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
Penyebaran Narkoba
ingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Efek Narkoba
-Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
-Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
-Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
-Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
-Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian

Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia

Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut:
  1. Depresan
    Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
  2. Halusinogen
    Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
  3. Stimulan
    Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
  4. Adiktif
    Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

  1. Opioid:
    • depresi berat
    • apatis
    • rasa lelah berlebihan
    • malas bergerak
    • banyak tidur
    • gugup
    • gelisah
    • selalu merasa curiga
    • denyut jantung bertambah cepat
    • rasa gembira berlebihan
    • banyak bicara namun cadel
    • rasa harga diri meningkat
    • kejang-kejang
    • pupil mata mengecil
    • tekanan darah meningkat
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • luka pada sekat rongga hidung
    • kehilangan nafsu makan
    • turunnya berat badan
  2. Kokain
    • denyut jantung bertambah cepat
    • gelisah
    • rasa gembira berlebihan
    • rasa harga diri meningkat
    • banyak bicara
    • kejang-kejang
    • pupil mata melebar
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • mudah berkelahi
    • pendarahan pada otak
    • penyumbatan pembuluh darah
    • pergerakan mata tidak terkendali
    • kekakuan otot leher
  3. Ganja
    • mata sembab
    • kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
    • sering melamun
    • pendengaran terganggu
    • selalu tertawa
    • terkadang cepat marah
    • tidak bergairah
    • gelisah
    • dehidrasi
    • tulang gigi keropos
    • liver
    • saraf otak dan saraf mata rusak
    • skizofrenia
  4. Ectasy
    • enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
    • berkeringat
    • sulit tidur
    • kerusakan saraf otak
    • dehidrasi
    • gangguan liver
    • tulang dan gigi keropos
    • tidak nafsu makan
    • saraf mata rusak
  5. Shabu-shabu:
    • enerjik
    • paranoid
    • sulit tidur
    • sulit berfikir
    • kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
    • banyak bicara
    • denyut jantung bertambah cepat
    • pendarahan otak
    • shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
  6. Benzodiazepin:
    • berjalan sempoyongan
    • wajah kemerahan
    • banyak bicara tapi cadel
    • mudah marah
    • konsentrasi terganggu
    • kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para spara eniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India dengan “Cannabis sativa” dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Pemanfaatan Narkoba
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
  • Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
  • Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.
Kata “morfin” berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
  • Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba

– melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus
-Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang sekolahnya untuk membeli narkoba jika sudah tidak mempunyai persediaan uang.
-Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orangtua, teman, atau tetangga. Hal tersebut tentu akan mengganggu stabilitas sosial.
-Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja, berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya.
Share:

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2018

Penandatanganan MOU

Puncak Peringatan Hari AIDS 2018

Terapi Pasien Rawat Jalan Tenar

Chat WA Khusus Android